Saturday, October 8, 2016

Sejarah Singkat Congkak-Congklak-Mancala

Kita mengenal dengan yang namanya congklk atau congklak atau dalam bahasa inggris disebut dengan Mancala. 

mygamestempoedoeloe.blogspot.com
sejarah congklak (sumber gambar: awale.info)

Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain. Dan permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.


Tapi, tahukah anda sejarah congkak atau mancala ini berasal?
Hingga saat ini, permainan congkak atau mancala belum dapat dipastikan berasal dari negara mana dan sudah sejak kapan permainan ini ada. Tetapi, banyak sejarahwan yang berpendapat bahwa congkak atau mancala berasal dari negara Sumeria masa Mesopotamia Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu. Tetapi banyak sejarahwan juga yang menyatakan bahwa congkak atau mancala ini berasal dari Mesir. Karena di Mesir banyak ditemukan permainan-permainan kuno yang ditemukan disana. Dan permainan ini dimainkan pada 1400 SM.

Permaian Congklak di Afrika (sumber gambar: pinterest.com)
Akan tetapi, ada juga ahli sejarah yang berpendapat bahwa congkak atau mancala ini ditemukan di benua afrika. Karena di Afrika permainan ini menyebar dengan rata, dan hampir disetiap negara-negara afrika memainkan permainan ini.

Lalu bagaimana bisa sampai ke Indonesia?
Ahli sejarah bilang, congkak datang ke indonesia disebarkan oleh para pedagang dari arab dan afrika. Hingga saat ini pun, belum ada yang pasti kapan Congkak-Congklak-Mancala datang ke Indonesia.

Di Indonesia sendiri nama congklak disetiap daerah akan berbeda beda. Nama Congklak sendiri diambil dari nama kerang laut (cowrie shell). Di Sumatera permainan ini disebut Congkak. di pulau jawa disebut juga Congklak (jawabarat) dakon, dhakon atau dhakonan. Di Lampung permaianan ini disebut Dentuman Lamban. Sulawesi menyebutnya Mokaotan, Manggalaceng, Anggalacang, dan Nogarata.

Sumber : dari berbagai sumber
Editor : Pipir Susukan

Monday, August 1, 2016

Inilah 10 permainan jadul yang hampir punah

Hah...Zaman telah berubah. Anak-anak kecil sekarang lebih banyak bermain gadget daripada permainan diluar rumah yang melibatkan aktivitas fisik. Anak-anak pun jarang berinteraksi satu sama lain serta menjadi lebih individualis. Permainan lama pun mereka tinggalkan, dan jadi asyik sendiri dengan tablet masing-masing.

Padahal, permainan-permainan tradisional yang dimiliki Indonesia begitu seru, beragam dan melibatkan aktivitas motorik pada anak agar dia selalu aktif, lincah, dan dapat berinteraksi serta menjalin pertemanan satu sama lain. Aduh... kangen banget deh dengan permainan-permainan jadul ini!

Inilah 10 permainan jadul yang hampir punah
1. Bola Bekel
   Terdapat lima level dalam permainan ini. Cara bermainnya, kamu harus melempar bola sambil membalik-balik lima buah   biji bekel tersebut. Yang berhasil melewati lima level, maka dia menang.
 

mygamestempodoloe.blogspot.co.id
Permainan Bola Bekel
2. Gasing/Gangsing
   Lemparkan gasing tersebut ketanah, dan biarkan dia berputar. Orang yang gasingnya paling lama berputar atau bisa    bertahan, maka dialah yang menang.

3. Congklak
   Kamu akan mendapatkan biji serta tempat berbentuk bundar-bundar. Tugasmu adalah mengambil biji yang ada didalamnya dan    masukkan sebanyak-banyaknya ke lubang biji yang kamu miliki. Biji terbanyak adalah pemenangnya

4. Gobak Sodor/ Hadang
   Tugasmu adalah menjaga agar temanmu tak melewati batas yang telah dibuat. Apabila seluruh lawan masuk ke daerahmu, maka    kamu akan kalah.

5. Engkek/ Pecle (sunda)
   Kamu wajib untuk melompat di kotak-kotak yang tersedia untuk mengambil biji atau batu yang sudah dilempar sebelumnya.

6. Ular Naga
   Permainan ini dimulai dengan nyanyian. Saat lagu sudah berhenti, anak yang berada ditengah ditangkap. Pada saat    terakhir, dua orang di paling depan akan saling merebut mangsa.

7. Boneka Kertas
   Anak perempuan sangat suka bermain permainan ini karena begitu lucu dan mengasah kreativitas untuk memasangkan baju-   baju pada boneka

8. Yoyo
   Permainan yoyo begitu popular pada akhir tahun 90an. Terdapat berbagai macam gerakan serta teknik dari yoyo.

9. Kucing dan Tikus
   Jadi, kamu bersama teman-teman membentuk satu lingkaran besar dan ada dua orang yang akan bermain. Satu menjadi kucing    dan satu lagi menjadi tikus. Mereka saling kejar-kejaran, dan kamu bisa menyelamatkan tikus dengan cara memasukkan ke    dalam lingkaran dan kamu wajib menghalangi kucing untuk masuk dalam lingkaran yang telah dibuat.

10. Bedil Bambu/ Lodong
    Melalui alat bambu, kamu harus melumpuhkan target yang tersedia dengan cara mem”bedil” atau menembak mereka.

mygamestempodoloe.blogspot.co.id
Permainan Lodong



SELAMATKANLAH PERMAINAN YANG SANGAT EDUCATIF DAN MENCERDASKAN ANAK-ANAK KITA SEKARANG JUGA...!!!

Thursday, March 17, 2016

Games FENOMENAL tempo doeloe

Permainan tradisional anak Indonesia tempo dulu yang edukatif dan jarang ditemui. Bagi kamu yang dulu pernah menginjak sekolah dasar di era 80-90an mungkin familiar dengan beberapa permainan tradisional ini atau bahkan hampir setiap hari memainkannya. Sebut saja permainan kelereng, galasin, petak umpet, benteng, kasti, congklak dan beberapa permainan yang sejenis. Lalu dimana keberadaan mereka kini?.

Ya, permainan tradisional di masa kini memang bisa dibilang tak mudah lagi untuk ditemukan. Di era yang serba digital dan canggih seperti sekarang, rasa-rasanya bahkan hampir mustahil kamu bisa menemukan permainan-permainan tradisional yang tadi disebutkan diatas, apalagi jika kamu tinggal di kota-kota besar, sepertinya nyaris mustahil. Coba kamu ingat-ingat kapan terakhir kalinya kamu melihat anak-anak memainkan permainan-permainan ini? 5 tahun lalu, 10 tahun lalu atau bahkan mungkin lebih.

Tergerusnya budaya serta permainan anak-anak yang kreatif, edukatif, memotivasi sekaligus sebagai ajang mereka untuk bersosialisasi seiring perkembangan jaman nampaknya mau tak mau mulai tergantikan dengan permainan-permainan modern yang bisa diakses melalui gadget maupun game console mereka masing-masing.

Nah, bagi kamu yang ingin bernostalgia dan mengingat permainan masa lalu yang penuh keceriaan, Saya telah merangkumnya dalam artikel permainan tempo doeloe yang semakin jarang ditemui:

1. Kelereng
Kelereng merupakan jenis permainan anak-anak tempo dulu yang cukup populer. Bola kelereng atau yang juga disebut bola keleci yang terbuat dari kaca ini biasanya dimainkan oleh sekurang-kurangnya 2 orang hingga puluhan orang. Beberapa kategori permainan kelereng yang biasanya dimainkan antara lain stik mati, stik panjang, tektokan dan lain sebagainya.


2. Petak umpet
Permainan kedua yang tak kalah serunya adalah permainan petak umpet. Permainan petak umpet biasanya dimainkan oleh sekumpulan anak-anak kecil. Adapun cara memainkan permainan ini adalah dengan menentukan satu orang yang jaga. Nah, dalam menentukan biasanya diambil dengan cara hompimpa, suit atau cis kacang buncis yang panjang jaga dan sebagainya hingga tersisa 1 orang yang nantinya akan bertugas sebagai penjaga yang mencari anak-anak lain yang sedang bersembunyi. Sebelum bersembunyi, penjaga akan menghitung dari 1 hingga 10 dengan mata tertutup sementara yang lain lari bersembunyi.


Menarik untuk dibaca: #Mainan anak balita dan bayi yang aman

3. Monopoli
Permainan monopoli hampir sama dengan permainan ular tangga yang juga menggunakan dadu, cone atau figur orang serta sebuah papan kertas. Setiap pemain berhak untuk melemparkan dadu secara bergantian untuk memindahkan bidaknya. Jika bidak berhasil mendarat di beberapa tempat yang belum dimiliki oleh pemain lain, maka ia dapat membeli dengan mengeluarkan sejumlah uang yang sesuai dengan harga yang diberikan. Sebaliknya, jika ia mendarat di petak yang sudah dimiliki oleh pemain lain, maka ia wajib membayar. Jika pada petak tersebut sudah dibangun rumah atau hotel, maka pembayarannya jauh lebih mahal lagi.

Permainan monopoli juga terdapat Dana Umum dan Kesempatan yang berisi keuntungan maupun kerugian bagi pemain. Selain itu, ada juga istilah mendapatkan 2000 jika melewati garis start supaya pemain bisa mendapatkan dana tambahan agar tidak cepat bangkrut.


4. Egrang
Egrang merupakan salah satu permainan anak yang tertua di Indonesia bahkan disinyalir sudah ada semenjak ratusan tahun lalu. Egrang dibuat dari dua batang bambu atau galah yang digunakan oleh seseorang untuk bisa berdiri diatasnya dalam posisi yang seimbang sehingga bisa melangkah. Agar seimbang, ruas egrang diberikan pijakan untuk kaki.


5. Lompat tali karet
Permainan lompat tali menggunakan karet gelang yang dipintal hingga membentuk sebuah tali panjang. Masing-masing peserta harus melompati tali ini dengan beragam rintangan ketinggian. Mulai dari setinggi pinggang, setinggi perut, setinggi leher, setinggi kuping, setinggi kepala hingga satu jengkal diatas kepala. Permainan ini cenderung dimainkan oleh anak-anak perempuan di era 80 hingga 90an.

Itulah sebagian permainan tempo doeloe yang sekarang jarang dimainkan oleh anak-anak. Lestarikan Permainan Tempo Doleoe Yang EDUKATIF ...!!!!