Kita mengenal dengan yang namanya congklk atau congklak atau dalam bahasa inggris disebut dengan Mancala.
sejarah congklak (sumber gambar: awale.info) |
Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain. Dan permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
Tapi, tahukah anda sejarah congkak atau mancala ini berasal?
Hingga saat ini, permainan congkak atau mancala belum dapat dipastikan berasal dari negara mana dan sudah sejak kapan permainan ini ada. Tetapi, banyak sejarahwan yang berpendapat bahwa congkak atau mancala berasal dari negara Sumeria masa Mesopotamia Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu. Tetapi banyak sejarahwan juga yang menyatakan bahwa congkak atau mancala ini berasal dari Mesir. Karena di Mesir banyak ditemukan permainan-permainan kuno yang ditemukan disana. Dan permainan ini dimainkan pada 1400 SM.
Permaian Congklak di Afrika (sumber gambar: pinterest.com) |
Lalu bagaimana bisa sampai ke Indonesia?
Ahli sejarah bilang, congkak datang ke indonesia disebarkan oleh para pedagang dari arab dan afrika. Hingga saat ini pun, belum ada yang pasti kapan Congkak-Congklak-Mancala datang ke Indonesia.
Di Indonesia sendiri nama congklak disetiap daerah akan berbeda beda. Nama Congklak sendiri diambil dari nama kerang laut (cowrie shell). Di Sumatera permainan ini disebut Congkak. di pulau jawa disebut juga Congklak (jawabarat) dakon, dhakon atau dhakonan. Di Lampung permaianan ini disebut Dentuman Lamban. Sulawesi menyebutnya Mokaotan, Manggalaceng, Anggalacang, dan Nogarata.
Sumber : dari berbagai sumber
Editor : Pipir Susukan
No comments:
Post a Comment